Welcome

Selamat datang di blog saya semoga bermanfaat bagi teman-teman blogger sekaliyan.

Dua Sisi Kehidupan

Kamis, 28 November 2013


Oleh : Wisnu Edi Wibowo

/1/

Kami hanya orang-orang kecil
Kami tak punya apa-apa
Kami yang tak punya harta, kami yang tak punya jabatan
Yang kami punya adalah  hati....

Hati yang bersih
Hati yang suci,
Hati yang penuh dengan kasih sayang.
Tidak seperti mereka-mereka yang diatas
Meskipun mereka salalu mendapatkan apa yang mereka ingikan,
Tetapi hati mereka busuk..!!
Mereka menggunakan berbagai macam cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan

Ketika mereka merampas uang rakyat
Mereka seperti monster yang tak punya belas kasih
Mereka menggerogoti apa yang seharusnya milik kami
Kami orang-orang yang tertindas

Mereka selalu mendapatkan apa yang mereka butuhkan
Sedangkan kami apa??
Kami hanya mendapatkan cacimaki, cemoohan, hujatan
Bukan ini Tuhan, bukan ini yang kami harapkan
Yang kami harapkan hanya keadilan, keadilan sebagai warga negara
Warga negara yang mendapatkan hak-hak sebagaimana mestinya

Kami juga sama seperti mereka,
Kami membutuhkan makan,
Kami membutuhkan pendidikan yang layak,
Mendapatkan bantuan hukum,

/2/

Yaa Tuhan, apakah ini nasib kami menjadi orang miskin,
Nasib sebagai orang yang tidak berpunya???
Disaat mereka menikmati kemewahan mereka
Dan kami hanya bisa meratapi nasib kami.

Padahal Indonesia merupakan negara yng kaya raya
Tidak seharusnya orang miskin ada di negeri sekaya ini.
Memang banyak orang kaya di negeri ini
Tapi orang miskin jauh lebih banyak lagi.
Dan ironisnya mereka seperti dianak tirikan di negeri sendiri.

Kemana kami harus mengadu???
Kepada Pemerintah??
Kepada Presiden??
Atau kepada orang tua kami??? Hahaha rasanya tidak mungkin.
Mungkin satu-satunya tempat kami mengadu hanya kepadamu Tuhan.
Iya kepada-Mu Tuhan
Engkau-lah yang setia mendengarkan jeritan kami, jeritan sebagai orang-orang yang terdzolimi.

Yaa Tuhan..
Tolonglah kami,
Berikan kami kesabaran,
 berikan kami kekuatan untuk menghadapi segala cobaan yang engkau berikan kepada kami.
Kami pun ingin seperti mereka, mereka yang berkecukupan.

Yaa Tuhan tolonglah...
Tolong dengarkan doa kami
Doa orang-orang terdzolimi
Hanya kepada-Mu kami bisa meminta.
Amin

/3/

Hanya kepada Tuhan kami bisa meminta
Disaat kami membutuhkan pemerintah,
Mereka asik menggerogoti uang-uang kami
Mereka seperti parasit yang akan terus merugikan negeri ini.

Mereka semua tidak dapat dipercaya
Janji-janji manis yang meyakinkan
Janji-janji manis yang mereka buat hanya omong kosong belaka
Janji yang menjebak kami untuk mempercayainya
Namun itu semua hanya omong kosong!!!!
 tidak ada yang satupun janji manis mereka yang terealisasikan
Mungkin ini salah kami karena terlalu mudah terhasut.
Tak daya kami hanya orang-orang yang tidak berpendidikan dan mudah dihasut.

Sumpah-sumpah jabatan pun sudah tiada artinya lagi
Mereka anggap sumpah tersebut sebagai angin yang lalu lalang
Padahal mereka akan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka kelak
Yaa Tuhan, berilah mereka pintu hidayah-Mu. Amin

Tak heran kami melihat tingkah laku mereka,
Tingkah laku yang menjijikan,
Tingkah laku yang tak bermoral,
Tingkah laku yang membuat kami geram.

Namun, apa daya??
Kami hanya orang-orang lemah yang tak punya kekuatan.
Disaat kami menentang kebijakan mereka
Justru kami yang diserang balik.
Mungkin ini, ini yang dinamakan orang terdzolimi.

/4/

Ketika kami membutuhkan pendidikan yang layak,
Justru kami dipersulit dengan adanya kebijakan yang ada,
Kebijakan yang tidak mungkin bisa kami jangkau sebagai orang miskin
Sungguh kasihan kami....

Kami juga berhak mendapat pendidikan yang layak,
Kami juga warga Indonesia
Yang berhak mendapatkan pendidikan
Tolong, jangan lupakan kami !!

Sebaliknya dengan mereka
Mereka orang-orang kaya ,
Mereka bisa sekolah dimana dan kapan saja mereka mau,
Bahkan mereka berangkat dengan kendaraan super mewah mereka bagaikan raja

Tapi mereka justru bermain-main dalam menuntut ilmu
Bahkan banyak yang menyuap gurunya demi mendapat nilai yang memuaskan
Mau jadi apa mereka kelak, andaikan seperti itu???
Bisa jadi mereka menjadi calon-calon koruptor cilik.

Sedangkan kami,...
Kami membanting tulang demi mendapatkan pendidikan
Kami tidak mau membebani orang tua kami yang sudah terbebani karna kami
Karena satu cita-cita kami, kami hanya ingin menjadi lebih baik.......
Ingin menjadi lebih baik dalam segala hal
Kami tak mau menyia-nyiakan pendidikan yang kami dapat
Karena dengan sungguh-sungguh tidak ada hal yang mustahil
Manjadda wa’jadda
Siapa yang sungguh-sungguh pasti akan berhasil.

/5/

Tak hanya pendidikan,
Dalam masalah kesehatan pun kami kesulitan
Banyak diantara kami yang mati sia-sia karena penanganan yang buruk
Teman-teman kami mati cuma gara-gara kami tidak bisa menyelesaikan masalah administrasi
Bahkan banyak juga rumah sakit yang tidak mau menerima kami dengan alasan tidak ada ruangan.
Betapa teririsnya hati kami, pedih, perih, dan menangis meratapi semua ini.

Yaa Tuhan, tolonglah kami....
Bukakan hati mereka untuk kami
Disaat nyawa ditukar dengan materi
Itu sungguh biadab
Tolong kami Yaa Tuhan, tolong.....!!!!!

Sungguh ironis...
Dimana kami membutuhkan pertolongan medis
Justru kami diacuhkan
Dengan beribu alasan yang tak masuk akal
Kami hanya dianggap sampah oleh mereka

Sebaliknya dengan mereka (orang kaya)
Mereka selalu mendapatkan yang terbaik
Tidak seperti kami.....
Kami yang tak pernah mendapat keadilan

Padahal sama-sama demi sebuah nyawa
Apakah nyawa kami sudah tidak ada artinya lagi???
Apakah nyawa kami sudah begitu hina???
Sampai-sampai rumah sakit tidak mau menerima kami

/6/

Selain pendidikan dan kesehatan
Kami pun masih terdzolimi dalam masalah lain
Yaitu masalah hukum....
Apakah semua itu belum cukup???

Lagi dan lagi.....
Orang kaya selalu menang melawan orang miskin
Mereka selalu memperkarakan hal kecil yang kami anggap itu tidak ada apa-apanya bagi mereka(orang kaya)
Kasus nenek pencuri buah kakao, kasus pencurian sendal jepit, kasus pencurian rumput,  dan masih banyak lagi yang kami rasa itu tidak berharga bagi mereka,
Tapi justru mereka membawanya ke ranah hukum,
Bahkan tak jarang banyak yang terkurung di balik jeruji besi.

Tapi mereka-mereka yang memakan uang rakyat
Jutaan, milyaran, triliunan???
Dimana kasus hukum mereka???
Tak jarang kasus mereka hilang seiring berjalannya waktu
Dan sekalipun ada, mereka hanya mendapat hukuman ringan

Apakah ini adil???
Dimana letak hukum negara kita??
Disaat orang-orang kecil mendapat hukuman yang tak seharusnya
Dan mereka para pejabat mendapat hukuman yang ringan
Padahal mereka sudah merugikan negara.

Apakah hukum di negara kita sudah mati???
Ketika hukum bisa dibeli dengan uang
Ketika hukum tumpul bagi para pejabat,
Dan tajam bagi kami sebagai orang miskin?

/7/

Ketika hukum bisa dibeli dengan uang
Hanya mereka orang-orang kaya yang menikmati
Mereka bebas berbuat apa saja sesuai kehendak mereka
Tanpa ada yang mengawasi dan menghukumnya

Korupsi, pemerkosaan,
Adalah akibat dari hukum yang bisa dibeli
Meraka tidak takut dihukum
Karena mereka sudah kebal hukum
Disaat mereka tersandung kasus hukum
Para pembantu hukum siap berdiri dibelakang mereka

Tapi bagi kami???
Sebagai orang miskin
Kami hanya bisa berbuat sehati-hati mungkin
Sedikit saja salah bertindak maka hukum tidak akan tinggal diam.

Hukum begitu mengerikan bagi orang miskin
Hukum seperti harimau yang menerkam mangsanya
Disaat kita lengah berbuat kesalahan
Begitu mengerikannya hukum dimata kita.

Kemana??
Kemana lagi kami harus mengadu??
Ditambah hakim konstitusi kita pun luluh akan godaan suap
Lembaga yang harusnya menjadi ujung tombak hukum di negara kita
Lembaga yang kita harapkan menjujunjung tinggi hukum,
Akan tetapi ikut tersandung hukum.
Sungguh hal ini sangat memprihatinkan bagi kita.

/8/

Innalilahi wainnailahi rojiun
Hukum negara kita telah mati
Satu-satunya harapan kita sudah tiada
Harapan untuk tidak tertindas

Sekarang kita sudah tidak bisa menikmati hukum semestinya lagi
Hukum hanya untuk orang-orang yang beruang
Hukum seperti jerat  yang sangat rumit
Yang siap menjebak kita sebagai orang miskin

Yang bisa kami lakukan hanya berhati-hati
Hati-hati dalam segala hal yang berurusan dengan orang kaya
Karena kami tidak bisa seperti mereka yang bisa membeli hukum
Membeli nasi pun susah apalagi kami membeli hukum???

Sebernarnya ini sangat tidak adil bagi kami
Tapi kami tidak bisa melawannya
Begitu berat bagi kami untuk melawan
Salah sedikit saja, sel jeruji pun menanti.

Sungguh memprihatinkan..
Tapi inilah kami
Orang-orang miskin yang selalu terdzolimi
Yang tidak bisa berbuat apa-apa
Yang hanya bisa tergantung pada orang kaya


/9/

Orang kaya selalu menang dalam segala hal
Dan orang miskin selalu tertindas
Begitu banyak hal yang tidak bisa kami dapatkan
Pendidikan, kesehatan, hukum, dan masih banyak lagi.

Begitu banyak masalah-masalah yang kami harus hadapi
Tapi inilah hidup
Kami harus terus menjalaninya
Meski dalam suka maupun duka

Tapi kami selalu bersyukur
Itulah kunci kebahagiaan kami
Tidak seperti mereka yang serakah akan harta
Dan lupa akan akhirat sana.

Mereka akan terus memburu apa yang mereka inginkan
Mereka ikuti sifat setan mereka
Tak memikirkan cara yang mereka tempuh
Dan akibat apa yang akan mereka dapatkan kelak

Mereka hanya megikuti sifat setan mereka
Yang akan terus menyesatkan mereka
Menjauhkan mereka dari jalan yang lurus
Menjauhkan mereka dari Tuhannya

/10/

Dan kami orang miskin
Kami tidak iri dengan mereka
Kami hanya geram dengan perilaku mereka
Perilaku orang-orang yang memikirkan uang semata

Banyak diantara mereka yang menilai segala sesuatunya dengan uang
Uang, uang, uang dan uang !!!
Mereka terlalu merendahkan kami sebagai orang miskin
Apakah ini yang dimaksud dengan sifat saling menghargai??
Sifat saling menolong??

Buat mereka bahagia itu, uang, uang dan uang.................
Tapi bagi kami bahagia itu sederhana
Berkumpul dengan keluarga setiap hari adalah hal yang paling bahagia
Meskipun kami tidak makan pizza atau sejenisnya tapi kami masih bisa bahagia
Karena kami terus bersyukur.

Mereka akan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka
Mereka yang korupsi, mereka yang menyuap, mereka yang mendzolimi orang miskin
Semua itu akan ada balasannya,
Balasan yang lebih kejam dari apa yang akan mereka terima

Yaa Tuhan....
Ampunilah mereka
Bukakan pintu hati mereka
Tuntun mereka ke jalanmu
Tunjukan cahaya-Mu kepadanya
Amin.......................................


/11/

Kadang kami pun ingin seperti mereka
Berkecukupan dalam segala hal
Mendapatkan pedidikan yang tinggi
Mendapatkan jaminan kesehatan
Mendapatkan layanan hukum.
Tapi ??

Dan meskipun kami orang miskin
Kami juga tetap berhak mendapatkan pendidikan
Mendapatkan jaminan kesehatan dan layanan hukum
Karena kami adalah bagian Indonesia
Kami warga Indonesia yang juga berhak mendapatkan itu semua.

Ini adalah sudah takdir kami,
Kami yakin apabila kami terus berusaha
Terus berdoa, meminta kepada yang Maha Pemberi
Maka kami dapat menjadi seperti mereka

Kami ingin seperti mereka
Tetapi tidak untuk menindas yang lemah
Kami ingin memperjuangkan mereka yang kurang beruntung.
Agar mereka tidak mengalami
Mengalami apa yang telah kami alami

Karena kita adalah sama
Kita mempunyai hak yang sama di negara ini
Baik kaya, maupun miskin.
Tiada satupun yang berhak mencabut hak mereka.

/12/

Dan meskipun kami miskin
Tapi hati kami tidak miskin
Kami mempunyai hati yang kaya
Yang membuat kami selalu merasa kaya

Yang terus membuat hati ini bahagia
Karena kami terus bersyukur di balik kesederhanaan kami
Inilah kunci bahagia kami
Bahagia yang sebenarnya
Bahagia yang abadi....................................

Rasulullah saw bersabda :
“waspadalah terhadap perbuatan kedzaliman
karena keziman adalah kegelapan di hari kiamat.
Jauhilah kekikiran
Karena kekikiran telah membinasakan orang-orang sebelum kamu,
Mengantarkan mereka kepada pertumpahan darah diantara mereka
Dan menghalalkan segala cara.’’
***
1.      Hal yang paling memprihatinkan adalah belum terakomodasiya rakyat miskin untuk mengenyam pendidikan. Padahal, dalam UUD 1945 sudah dijelaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan hal itu sampai saat ini belum bisa tercapai. Masih banyak warga miskin yang terpaksa tidak sekolah karena tingginya biaya pendidikan. Bahkan, pendidikan sudah dijadikan sebagai barang dagangan yang mempunyai harga tinggi. Komersialisasi pendidikan inilah yang menjadi akar permasalahan orang miskin tidak bisa sekolah. Komersialisasi atau industrialisasi pendidikan ini membuat kebutuhan pendidikan tidak bisa lagi dipenuhi oleh semua strata sosial dalam masyarakat. Hanya masyarakat yang beruang saja yang mampu mengenyam pendidikan berkualitas baik. Untuk masuk sekolah pertama kali saja sudah diharuskan membayar biaya pendaftaran yang tidak sedikit. Belum lagi adanya uang pangkal yang selama ini menjadi pangkal persoalan rakyat miskin. Bagi mereka yang mampu, semua persoalan itu tidak menjadi masalah yang berarti, karena masih bisa diatasi. Bahkan, mereka berani membayar berapa pun uang pangkal yang diminta sekolah, asalkan mereka bisa diterima di sekolah-sekolah yang bonafide. Sumber : kampus.okezone.com/read/2012/05/11/367/628017/Pendidikan (Tidak) untuk Rakyat Miskin
2.      Meskipun Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) mulai efektif pada tanggal 1 Januari 2014 mendatang, sebanyak 10,3 juta penduduk miskin di Indonesia dipastikan tak bakal mendapat layanan dan jaminan kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2013/08/06/0134425/10.3.Juta.Warga.Miskin.Terancam.Tak.Dapat.Layanan.Kesehatan
3.      Keadilan belum adil di Indonesia, baik dalam norma hukum atau dalam masalah sosial ekonmomi. Kita semua tahu bahwa lembaga penegakan hukum mulai dari kepolisian, kejaksaan, maupun pengadilan sulit untuk diharapkan. Hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas.
Sumber : news.okezone.com/read/2013/07/03/339/831558/redirect/Keadilan Belum Adil di Indonesia










 

Wikipedia

Hasil penelusuran