Welcome

Selamat datang di blog saya semoga bermanfaat bagi teman-teman blogger sekaliyan.

KETERAMPILAN MENYIMAK

Kamis, 26 Desember 2013


Oleh : Wisnu Edi Wibowo

A.         Hakikat Menyimak sebagai Aspek Keterampilan Berbahasa
Menyimak merupakan salah satu apek keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2003:1066), didapati pengertian menyimak yaitu mendengarkan (memperhatikan) baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang.
Mendengar yaitu dapat menangkap suara (bunyi) dengan telinga. Sedangkan mendengarkan adalah mendengar akan sesuatu dengan sungguh-sungguh.
     Dari pengertian masing-msing kata, kita dapat melihat perbedaan abtara ketiganya.
Proses mendengar terjadi tanpa perencanaan, dengan kata lain datang secara kebetulan. Sementara dalam menyimak faktor kesengajaan cukup besar, lebih besar daripada mendengarkan karena dalam kegiatan menyimak ada usaha memahami apa yang disampaikan pembicara, sedangkan dalam kegiatan mendengarkan tingkatan pemahaman belum dilakukan.
     Kegiatan menyimak bukan merupakan kegiatan pasif, melainkan suatu proses yang aktif dalam mengkonstruksikan suatu pesan dari suatu arus bunyi yang diketahui orang sebagai potensi-potensi fonologis, semantik, dan sintaksis suatu bahasa. Pada saat penyimak mendengar bunyi bahasa, pada saat itu pula mental seseorang aktif bekerja, mencoba memahami, menafsirkan, apa yang disampaikan pembicara, dan memberinya respon.
     Adapun unsur-unsur dalam menyimak, yaitu : pembicara sebagai sumber pesan, penyimak sebagai penerima pesan, bahan simakan sebagai unsur konsep, dan bahasa lisan sebagai media.
     Ada beberapa macam tujuan dalam kegiatan menyimak yang dilakukan orang pada umumnya, yaitu : mendapatkan fakta, menganalisis fakta, mengevaluasi fakta atau informasi yang ada, mendapatkan inspirasi, mendapatkan hiburan, dan memperbaiki kemampuan berbicara.

B.         Ragam Menyimak
Secara garis besar, menyimak dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.   Menyimak ekstensif
Menyimak ekstensif adalah sejenis kegiatan menyimak yang mengeai hal
hal yang umum dan bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu di bawah bimbingan langsung dari seorang guru.
Menyimak ektensif terdiri dari :
1.      Menyimak sosial atau menyimak konversasional
Adalah menyimak yang biasanya berlangsung dalam situasi-situasi sosial tempat orang mengobrol atau bercengkerama mengenai hal-hal yang menarik perhatian semua orang yang hadirdan saling mendengarkan untuk memuat responsi-responsi yang wajar, mengikti hal-hal yang menarik, dan memperlihatkan perhatian yang wajar terhadap apa yang dikemukakan oleh seorang rekan.
2.      Menyimak sekunder
Adalah sejenis kegiatan menyimak kebetulan dan secara ekstensif.
Contoh : Ahmad yang sedang mencuci motor dan tanpa tidak sadar ia mendengar ibunya sedang mengobrol dengan tetangganya.
3.      Menyimak estetik
Sering disebut dengan menyimak apresiatif adalah fase terakhir dalm kegiatan menyimak kebetulan dan termasuk kedalam menyimak ekstensif. Dalam kegiatan ini penyimak secara imajinatif akan ikut mengalami merasakan karakter dari setiap pelaku.
4.      Menyimak pasif
Adalah penyerapan suatu ujaran tanpa upaya sadar yang biasanya menandai upaya-upaya kita pada saat belajar dengan kurang teliti, tergesa-gesa, menghafal luar kepala, dll.
Contoh : tukang becak yang biasa mengantar turis secara tidak langsung pandai berkomunikasi menggunakan bahasa asing.

b.   Menyimak Intensif
Menyimak intensif adalah jenis menyimak yang pelaksanaannya diarahkan pada suatu kegiatan yang lebih terawasi, terkontrol terhadap suatu hal tertentu.
Menyimak instensif terdiri atas beberapa jenis berikut.
1.      Menyimak kritis
Adalah sejenis kegiatan menyimak untuk mencari kesalahan dan kekeliruan bahkan juga butir-butir yang baik dan benar dari ujaran sorang pembicara, dengan alasan yang kuat yang dapat diterima oleh akal sehat.
Contoh : orang yang menghadiri seminar akan memberikan tanggapan terhadap isi seminar.
2.      Menyimak kreatif
Adalah sejenis kegiatan dalam menyimak yang dapat mengakibatkan kesenangan rekonstruksi imajinatif para penyimak terhadap bunyi, penglihatan, gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan oleh apa-apa yang disimaknya.
Contoh : ketika seseorang menonton sebuah acara televisi tentang  “hidup itu indah”, setelah menyimak acara tersebut , orang tersebut menjadi terinspirasi untuk menjadi wirausaha sukses.
3.      Menyimak eksploratif
Adalah sejenis menyimak instensif dengan maksud dan tujuan menyelidiki sesuatu lebih terarah dan sempit.
Contoh : seorang yang masih diduga telah membunuh orang lain sedang diselidiki oleh polisi dengan mengutarakan beberapa pertanyaan yang harus dijawab, maka polisi tersebut melakukan memyimak penyelidikan saat sang tersangka menjawab pertanyaan.
4.      Menyimak interogatif
Adalah sejenis kegiatan menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian, dan pemilihan butir-butir dari ujaran sang pembicara, karena sang penyimak akan mengajukan sebanyak mungkin pertanyaan.
Contoh : seseorang yang diinterogasi oleh polisi karena telah melakukan kejahatan.
5.      Menyimak selektif
Adalah menyimak yan dilakukan sebagai pelengkap kegiatan pasif guna mengimbangi isolasi kultural dan tendensi kita untuk menginterprestasikan kembali semua yang kita dengar dengan bantuan bahasa yang telah kita kuasai.
Contoh : menyimak acara televisi dan memilah-milah mana yang boleh ditonton oleh anak kecil dan mana yang dilarang.
6.      Menyimak konsentratif
Sering disebut juga a study-type atau menyimak yang kegiatannya sejenis dengan telaah.
Contoh : saat mahasiswa melaksanakan tes toefl sesi listening, ia menyimak konsentratif agar dapat memahami maksud sang pembicara dengan tepat.

C.      Teknik Menyimak
Menurut Brawn (via Iskandarwassid, 2008: 227-228), terdapat delapan proses dalam kegiatan menyimak, yakni sebagai berikut :
1.      Pendengar memproses raw speech dan menyimpan image darinya dalam short term memory.
2.      Pendengar menentukan tipe dalam setiap peristiwa pembicaraan yang sedang diproses.
3.      Pendengar mencari maksud dan tujuan pembicara dengan mempertimbangkan bentuk dan jenis pembicaraan, konteks, dan isi.
4.      Pendengar me-recall latar belakang informasi sesuai dengan konteks subjek masalah yang ada.
5.      Pendengar mencari arti literal dari pesan yang ia dengar.

6.      Pendengar menentukan arti yang dimaksud.

7.      Pendengar mempertimbangan apakah informasi yang ia terima harus disimpan di dalam memorinya atau ditunda.
                                                                                                           
8.      pendengar menghapus bentuk pesan-pesan yang telah ia terima.

                                                        
D.     Tujuan Pembelajaran Menyimak
Semi (1993; 98) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran menyimak pada semua jenjang pendididikan dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.      Persepsi, yakni ciri kognitif dari proses mendengarkan yang didasarkan pemahaman tentang kaidah-kaidah kebahasaan.
2.      Resepsi, yakni pemahaman pesan atau penafsiran pesan yang dikehendaki oleh pembicara.
Bila kedua hal tersebut dijabarkan lagi maka dapat dikemukakan bahwa tujuan pembelajaran menyimak sebagai berikut :
1.      Siswa memiliki keterampilan mengenal segi kognitif tentang kaidah-kaidah kebahasaan.
2.      Siswa memiliki keterampilan mendengarkan dan mengamati dengan cermat apa yang diucapkan kepadanya.
3.      Siswa mampu mengingat hubungan apa yang sudah dan sedang dibicarakan orang kepadanya.
4.      Dapat menghayati dan menagkap bagian-bagian penting suatu pernyatan, sehingga dapat menjawab pertanyaan dengan tepat.
5.      Siswa mampu menghubungkan ide-ide yang berbeda dalam suatu diskusi.


E.      Teknik Pembelajaran Menyimak
Tarigan (1986: 52-73) mengemukakan beberapa macam teknik pembelajaran dalam menyimak , sebagai berikut :
1.      Dengar-Ulang Ucap
2.      Dengar-Tulis (Dikte)
3.      Dengar-Kerjakan
4.      Dengar- Terka
5.      Memperluas Kalimat
6.      Menemukan Benda
7.      Siman Berkata
8.      Bisik Berantai
9.      Menyelesaikan Cerita
10.  Identifikasi Kata Kunci
11.  Identifikasi Kalimat Topik
12.  Menyingkat/Merangkum
13.  Parafrase
14.  Menjawab Pertanyaan

Sumber :  Buku “Keterampilan Berbahasa Indonesia”





      

2 komentar:

Posting Komentar

 

Wikipedia

Hasil penelusuran